Wabup Maria Geong, Buka Kegiatan Advokasi dan Sosialisasi Kampanye Imunisasi MR

Labuan Bajo – Wakil Bupati (Wabup) Manggarai Barat, drh. Maria Geong, Ph.D., secara resmi membuka kegiatan Advokasi dan Sosialisasi Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) tingkat Kabupaten Manggarai Barat. Advokasi dan Sosialisasi ini bertujuan untuk menurunkan dan bahkan mencegah orang sakit, cacat bahkan kematian akibat penyakit-penyakit menular seperti TBC, Polio, Hepatitis, Difteri, Pertusis dan Campak

Wakil Bupati Maria Geong dalam sambutannya mengaku senang dengan kegiatan advokasi dan sosialisasi pelaksanaan kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) tingkat Kabupaten Manggarai Barat. “Saya senang dengan kegiatan Advokasi dan Sosialisasi ini. Karena tujuan Imunisasi ini adalah dalam rangka menurunkan dan bahkan mencegah kesakitan, kecatatan serta kematian akibat penyakit-penyakit menular,” katanya.

Hadir dalam kegiatan ini, Wakapolres Manggarai Barat Kompol Albert Y.Ndun, SH, Para Camat se-kabupaten Manggarai Barat, Kepala Kantor Kemenag Mabar Yohanes Daketi Ase, S.Fil, Romo Vikep Labuan Bajo, Rm. Robert Pelita, Pr, Direktur RSUD Komodo dr. Michael Yaman, Perwakilan Bayangkari, Kepala UPT Puskesmas dan UPT Instalasi Farmasi Kabupaten Manggarai Barat, Pemerhati Kesehatan, P. Marsel Agot, SVD, Pimpinan Klinik se- Kota Labuan Bajo dan Organisasi Profesi Kesehatan IDI, IBI, PPNI.

Dijelaskannya, Imunisasi MR adalah imunisasi dengan menggunakan vaksin MR yang merupakan kombinasi vaksin campak (Measles) dan campak Jerman (Rubella). Imunisasi ini dimaksudkan untuk perlindungan terhadap penyakit Campak dan Rubella. Penyakit Campak dan Rubella ini merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran nafas yang disebabkan oleh virus.

“Anak dan orang dewasa yang belum pernah mendapat imunisasi Campak dan Rubella atau yang belum pernah mengalami penyakit ini, sangat berisiko tertular kedua penyakit ini. Oleh karena itu Imunisasi menjadi penting mengingat bahwa imunisasi dapat mencegah dan menurunkan kesakitan, kecatatan bahkan kematian akibat penyakit-penyakit,” imbuhnya.

Lebih lanjut Wakil Bupati Perempuan pertama di NTT ini mMengatakan bahwa penyakit seperti TBC, Polio, Hepatitis, Difteri, Pertusis dan Campak disebut penyakit yang tergolong dalam Preventable Diseases atau lazim dikenal dengan penyakit-penyakit yang dapat dicegah. Penyakit yang tergolong dalam Preventable Diseases adalah penyakit yang tidak dapat diobati, jadi apabila terkena tidak bisa diobati hanya dapat dicegah melalui imunisasi yang rutin dan bertahap. Imunisasi yang rutin dan bertahap bisa menyebabkan sesorang kebal atau Resistance terhadap serangan penyakit.

“Penyakit seperti TBC, Polio, Hepatitis, Difteri, Pertusis dan Campak disebut penyakit yang tergolong dalam Preventable Diseases atau lazim dikenal dengan penyakit-penyakit yang dapat dicegah. Penyakit yang tergolong dalam Preventable Diseases adalah penyakit yang tidak dapat diobati, jadi apabila terkena tidak bisa diobati hanya dapat dicegah melalui imunisasi yang rutin dan bertahap. Imunisasi yang rutin dan bertahap bisa menyebabkan sesorang kebal atau Resistance terhadap terhadap serangan penyakit”. ungkapnya.

Selanjutnya Wakil Bupati menjelaskan pentingnya gizi. Dikatakannya, Kekebalan atau imunitas tubuh juga sangat tergantung status gizi yang baik. “Kekebalan atau imunitas tubuh itu sangat tergantung pada status gizi yang baik. Untuk membentuk kekebalan tubuh dibutuhkan asam asam amino. Asam asam amino ini yang membentuk protein yang dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu anak-anak harus makan makanan yang sehat, makanan yang mengandung protein yang bersumber dari hewan seperti daging, telur dan susu,” katanya.

Dirinya berharap, kerja sama stakeholder terus ditingkatkan agar pelasanaan Imunisasi MR yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus – September 2018 berjalan sesuai rencana dan mencapai target yang telah ditetapkan. “Saya berharap, semua stakeholder mendukung dan ikut ambil bagian sesuai tugas dan fungsi kita masing-masing dalam pelaksanaan Imunisasi MR yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2018,” harapnya.

Untuk diketahui, menurut data Dinas Kesehatan, cakupan Imunisasi Campak di Kabupaten Manggarai Barat pada Lima tahun terakhir cendrung fluktuatif berkisar antara 84% – 99,5%. Pada tahun 2013 target Cakupan Imunisasi Campak mencapai 99,5% melampau target Nasional 99%, pada tahun 2016 turun 97,9% dan pada tahun 2017 jauh dibawah target Nasional yaitu 84,3%.

Menyikapi hal ini Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melului Dinas Kesehatan Manggarai Barat menerapkan beberapa strategi yang telah, sedang dan akan dilakukan untuk mencapai target eliminasi campak dan rubella pada tahun 2020 antara lain: Penguatan Imunisasi Rutin 95% merata disemua tingkatan, Melaksanakan Crash Program Campak pada usia anak 9-59 bulan, dan melaksanakan Kampanye Vaksin MR.  (Tian Candra/ Aldo/**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *