It looks like nothing was found at this location. Maybe try one of the links below or a search?
Bupati Manggarai Barat: Jadikan Pencanangan BBGRM dan BSP, Momentum Berbenah Diri

Batu Cermin, Komodo – Bupati Manggarai Barat, Drs. Agustinus Ch. Dula menegaskan Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dan Bulan Sadar Pajak (BSP) harus dijadikan momentum untuk berbenah diri sekaligus menyadari akan keberadaan Labuan Bajo sebagai pusat perhatian Nasional bahkan internasional. Pasalnya, Labuan Bajo yang berada dalam wilayah Komodo menjadi top four dari top ten destinasi pariwisata super prioritas Nasional.
Demikian disampaikan Bupati Gusti dalam sambutan pada acara pencanangan BBGRM ke-16 dan BSP tingkat Kecamatan Komodo, di Pelataran Objek Pariwisata Batu Cermin, Desa Batu Cermin, Jumat (21/06) pagi. “Hari ini, kita melakukan Pencanangan BBRGM dan BSP tingkat Kecamatan. Saya berharap, pencanangan ini merupakan momentum untuk berbenah diri sekaligus menyadari akan keberadaan Labuan Bajo sebagai pusat perhatian Nasional bahkan internasional,” tegasnya.
Maksudnya demikia Bupati, rangkaian kegiatan pencanangan BBGRM dan BPS tidak dpandang sebagai rutinitas saja, tetapi harus mampu dimaknai dan dijadikan sebagai momentum untuk berbenah mengingat Labuan Bajo kini sudah menjadi destinasi pariwisata Nasional bahkan internasional. “Labuan Bajo yang berada dalam wilayah kecamatan Komodo sudah ditetapkan sebagai destinasi pariwisata super prioritas. Saya harap kita semua baik Camat maupun Kepala Desa/Lurah menyadari betul arti dari destinasi pariwisata super prioritas,” ucapnya.
Menurut Bupati dua periode ini, dampak lanjutan dari penetapan Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas, adanya pembangunan-pembagunan yang dilakukan pemerintah pusat di kabupaten Manggarai Barat, seperti Bandara Internasional, Jalan, Dermaga, PLTMG Rangko, Pelabuhan Marina, dan berbagai fasilitas public lainnya. Berbagai pembangunan tersebut adalah bukti dukungan Pemerintah Pusat terhadap pariwisata di Manggarai Barat.
“Adapun Infrastruktur seperti jalan, dermaga, Listrik, rumah Sakit, Pelabuhan Terpadu Marina, dan lain sebagainya dibangun dari pajak yang dibayar oleh masyarakat. Oleh karena itu bagi kita di Manggarai Barat, khususnya di Kecamatan Komodo tidak ada alasan bagi kita untuk tidak membayar pajak, sebab bukti pembangunan itu nyata adanya. Pemerintah Pusat total memperhatikan pembangunan di Manggarai Barat,” katanya.
Dikatakannya, berbagai kegiatan yang diselenggarakan ini mempunyai tujuan untuk mempercepat proses keseimbangan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan di wilayah kecamatan Komodo khususnya. Dimana pada tingkat pelaksanaan, dibutuhkan dukungan serta partisipasi seluruh komponen masyarakat.
Menurut Bupati, istilah Gotong-Royong merupakan ciri khas budaya bangsa Indonesia sejak dahulu. Namun seiring berjalannya waktu dan masuknya pengaruh budaya luar, rasa kebersamaan dan gotong-royong semakin memudar, kepekaan sosial mulai berkurang, tegur sapa dan bercengkrama serta kesadaran saling membantu sudah mulai luntur. Untuk itu, pemerintah mengajak masyarakat untuk menggalakan lagi Budaya Gotong-Royong Masyarakat sebagai siri khas bangsa Indonesia.
Sementara itu terkait laporan realisasi Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBB-P2) Kecamatan Komodo yang masih jauh dari target, Bupati tidak bisa menyembunyikan kekesalan. Bupati beranggapan bahwa Pemerintah Kecamatan Komodo, Lurah/Kepala Desa tidak maksimal menjalankan tugasnya. “Rendahnya realisasi pajak ini membuktikan bahwa Camat, Lurah/Kepala Desa tidak maksimal dalam penagihan,” tandasnya.
Hadir dalam kegiatan ini Kapolsek Komodo IPDA Royke Werendity, Komandan Detasemen 4 Pelopor Brigade Mobil, Raymondo de Jesus, SH, Danramil 1612/02 Komodo Kapten Inf I Nyoman Sukada, Lurah/Kepala Desa se-Kecamatan Komodo. (Tian Candra/*) .
Tinggalkan Balasan